Thanks for your time

get hit counter html code
Powered by web designer web directory.

Jumat, 12 Februari 2010

2010

hello this is my first video
starring :
dhani fardhian william van put (it's me!)
and all of 66 shs student

the director is EBS

please enjoy : )

Selasa, 09 Februari 2010

percakapan dengan tuhan

Coba lihat! Ini lah yang saya lihat!
Apakah ada orang lain yang merasakan apa yang saya rasakan?
Keringat. Darah!
Apakah ada yang melihat ini semua?
Mereka mengelilingiku, mengejarku.
Complicated. It’s so complicated.
Oh, tapi aku tidak apa-apa!
Sumpah demi Ia. Aku benar menuju kedepan.
Sangat perfect bukan?
Apakah ada orang lain di luar sana?
Apakah ada orang lain di luar sana yang mendengar?
Apakah ada orang lain di luar sana yang benar-benar sepertiku?

Mereka berkoar
Meminta, menjinjit, menarik
Ia sangat ingin mempunyai sisi dariku.
Sebar luas
di media
di masa
dan di asa.
Kalian mau?
tapi tolong, jangan menginjak dunia saya!
Kalian boleh memilikinya
Tapi tolong, jangan sampai saya bergoncang!

Oh saya lihat
Setiap hari, ada seorang bocah di kaca
Bertanya kepada saya, apa yang kau lakukan selanjutnya?
Bingung. Entah kenapa malah terpecah belah.
Dan saya pergi menjauhi duniawi, menjembatani logika dan rohani
Jatuh menyelam kegemaran seorang diri

Membuka mata, hati, telingaku. Ia menarik, menghempaskanku dengan tanganNya yang Maha Berkuasa
Aku bertanya : ya Pencipta, ya Maha Kuasa
Ia menjawab : Ada apa gerangan engkau datang wahai hambaku terhina?
Dengan sedih dan terpaksa : maafkan hambamu yang hitam ini. Hamba hanya sedang mengalami metamorfosa menuju yang tak pasti
Ia pun membalas : kenapa tak pasti? Aku sudah membuat semuanya dengan qada dan qadarNya, tidak ada yang mengumpat sedikitpun dari kekuatanKu
Tambah melas pucat pasi ku : err bukan menghinaMu ya Pengasih lagi Pemberi. Namun ada satu yang mungkin luput dari Penglihatanmu
BentakanNya pun kian membelangga: Apa! Aku bilang tidak ada yang lari dari MataKu, tidak ada yang sunyi dari TelingaKu, tidak ada yang diam dari MulutKu, tidak ada yang sembunyi dari semua inderaKu. Apalagi yang kau ucapkan wahai hamba peragu pemberi nafasmu ini?

Semakin ku terpojokkan oleh amarahNya: bukan maksud berkata sok tahu, tapi yang hamba rasakan jauh tinggi di batas hidupku ini Yaa Tuhaann. Hamba mencoba menarik diri dari apa yang mereka semua sebut bumi – dunia kegemerlapan mata kaki. Hamba terus mengais-ngais, meminta-minta, berubah-ubah dari satu kondisi ke yang lainnya. Namun apa yang mereka lakukan? Mereka yang Maha kuasa beri nama Manusia? terus ketawa-ketiwi diatas Petai milikku ini. Hamba bergidik ya Maha Penolong umatNya. Saya sudah bertelentang dihadapan mereka. Berterlanjang memamerkan kecacatanku ini. Bahkan menjadi sesosok manusia kolong jembatan pun sudah hamba cicipi.
“aku terus menerus melihat karya mereka yang sayangnya berhasil menghiasi dinding lorong kegelapan badanku. Setiap detail ku telaah, setiap detik ku cermati, setiap titik ku hormati. Aku pun diam berdiri, tidak mau memberi sesuatu yang berarti. Takut mengotori dinding mereka yang sangat rapi.
Tuhan : lalu apa guna engkau ketempat suciKu ini?
Aku : hamba hanya ingin 1, 1 saja Ya Rabb, Turunkan hujan di ladang yang sudah lama berduri ini. 1 hal yang sudah mencakup semuanya. 1 hal yang selama ini aku cari ke setiap sudut dimana mata memaki. Karena Hamba percaya, itu adalah hal penikmat cucu dan cicit di masa nanti. Dan untuk itulah semuanya menjatuhkan diri
Tuhan: hanya itukah? Betapa idiotnya makhluk yang selama ini aku ciptakan. Pantas selama ini Aku mencium aroma gosong di lapang hijauKu
Aku : Idiot? Hamba Idiot ya Tuhanku? Mungkin separuh dari pengalamanku ku pijakkan pada papan yang rentan, masih memiliki ideologi yang terpaut pada jarum di ujung kelingking. Namun akhirnya mataku melotot, bahwa yang HambaMu ini lihat adalah debu-debu halus menjajar rapi di alamMu ini. Meratapi bahwa yang kulihat selama ini telah menghilang, melarikan jiwanya beramai-ramai, takut akan wujudku yang tak pasti. Hamba sudha dipaksa melihat kemelutnya abjad beradu, melilit di ujung rambutku, dan merangkak dengan gemetaran yang luarbiasa, mengatakan ‘ ini ya yang sebenarnya?’
Sujud ku padaMu ya Maha Mengetahui. Hamba sudah berpaling pada nya jauh melebihi siapapun. Mencoba berdiri dengan segala kekuatan yang tersisa. Entah kenapa tidak ada satupun sekotak korek api yang tertinggal. Satu pentul pun sudah ku usir. Pergi! Kalian tidak butuh pita suaraku, tidak butuh bekas kuku ku. Aku butuh angkasa! Karena hanya ia yang bisa mengusir senduku, yang hanya bisa mendengar degup keberadaanku.
Banyak yang sudah hangus oleh panasnya temperature auraku. dan mereka pun takut bersentuhan, melekatkan matanya pun ia tak mau. Mereka masih dingin, diliputi hujan salju yang nyaman. Bersandar diri pada papan jalar yang meluncur dengan tenangnya.

please vote me in this videos competition!

http://www.nahninu.com/Videos/Video-Contest/458/Indah-Itu-Berbagi.html